KAMU ADALAH APA YANG KAMU BACA

Membaca buku—sama seperti menonton film atau mendengarkan musik—adalah kepingan dari pengalaman. Meskipun ketiganya adalah fiksi hasil kreasi manusia, tetapi masih berpengaruh besar dalam menakhlikkan pengalaman, lalu berbaur dengan realita dan membentuk apa yang disebut sebagai kepribadian. Pengalaman yang dapat berlaku sebagai juru ajar kehidupan adalah pengalaman yang kadang-kadang tidak mengenakkan. Sama seperti bacaan, karya yang baik adalah yang berani memanusiakan manusia melalui segala persoalan hidupnya. Tidak semua karya bagus harus menghibur dengan cerita indah nan membuai. Manusia justru dapat memaknai hidupnya melalui konflik-konflik. Seperti tersebut dengan elok oleh Pak Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya: "Cerita tentang kesenangan selalu tidak menarik. Itu bukan cerita tentang manusia dan kehidupannya, tapi tentang surga, dan jelas tidak terjadi di atas bumi kita ini". — Bumi Manusia, hal. 120. Contohnya, pada novel "The Old Man and The Sea", kar...