SURAT UNTUK PARA ORANG TUA YANG "DURHAKA" PADA ANAKNYA

Selama ini kita selalu diajarkan bahwa seorang anak harus berbakti kepada orang tuanya. Sekarang bagaimana pendapat kalian jika saya bilang bahwa orang tua harus juga berbakti pada anaknya?


Sekarang coba pikirkan ini: seorang anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Mereka terlahir sepenuhnya atas kehendak kalian, tanpa persetujuan. Mereka "dilempar" ke dunia dan "dipaksa" untuk menjalani kehidupan yang absurd dan tidak melulu berisi kebahagiaan, ke dunia yang di satu sisi adalah anugerah dan di sisi lainnya adalah musibah dan menjadi mainan dari nasib dan takdir. Di kemudian hari mereka akan menyadari mekanisme kehidupan yang aneh dan tidak bisa ditebak. Lain kata, mereka "terlahir" atas "siasat" dan "kelicikan" kalian demi melengkapi sebuah kapal yang kalian sebut "keluarga", demi ambisi kalian soal "betapa kurang lengkapnya keluarga tanpa kehadiran seorang anak".


Di sinilah letak bakti kalian. Balaslah kehadiran mereka yang tanpa diminta sebagai anak kalian dengan mengasuh dan mendidiknya dengan sepenuh hati. Pahami dunia di dalam kepala mereka. Pahami apa yang mereka mau, pahami mimpi-mimpi mereka. Bimbing mereka ketika berusaha menggapai mimpinya. Bersabarlah atas sikap-sikap mereka yang nampak buruk di mata kalian dan hindari kekerasan, entah verbal mau pun fisik. Ada banyak, begitu banyak cara selain kekerasan untuk menyikapi tingkah laku anak kalian. Kekerasan, tanpa kalian sadari, hanya akan menanamkan benih-benih keburukan dan pemberontakan di benak mereka. Benih yang akan terus tumbuh sampai mereka dewasa. Benih yang bisa saja membuat mereka menghunuskan pedang kepada kalian suatu saat nanti. Kalian tidak tahu betapa buruknya dampak dari kekerasan bagi mereka, entah secara mental mau pun fisik.


Untuk para pasangan muda, berpikirlah matang-matang ketika memutuskan untuk memiliki anak jika anak di mata kalian hanyalah pelengkap keluarga. Jika yang kalian tahu dari mengurus anak hanyalah dengan memberinya makan, minum, dan menyekolahkannya. Pelajarilah ilmu parenting, pahami peran, kedudukan, dan wewenang kalian sebagai orang tua. 


Melahirkan seorang anak tanpa wawasan soal cara mengasuh dan mendidik anak adalah sesuatu yang lebih keji daripada tindakan aborsi.


Ingatlah selalu bahwa orang tua bisa saja menjadi pangkal musibah bagi anaknya di kemudian hari ...




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAGIHAN KEBAIKAN YANG BELUM LUNAS

SUDAHKAH KITA MERAIH KEMENANGAN?