SUDAHKAH KITA MERAIH KEMENANGAN?

Setelah perayaan yang penuh suka cita, Idul Fitri bagi saya hanya menyisakan kesunyian yang murung. Jika memang benar bulan Ramadhan adalah medan perang dan Idul Fitri adalah hari kemenangan seperti yang banyak orang bilang, mungkin perasaan itu pula yang dirasakan Yudhistira ketika ia memenangkan begalan pati Bharatayuddha.

Di kesunyian balairung Hastina, sambil duduk di singgasana, ia memandang tiang-tiang yang membisu, sama seperti saya memandangi toples-toples kue di atas meja. Dalam melankolia, ia menyadari bahwa sejatinya perang tidak akan pernah usai. Ia sadar, sama seperti manusia lainnya di muka bumi, sepanjang hidupnya manusia akan terus berperang, melawan hal-hal buruk, entah di luar dirinya atau di dalam batinnya. 

Manusia tidak pernah benar-benar "menang". Selama ia masih memiliki sisi buruknya yang alami, selama ia tidak bisa menebak nasibnya dan selama ia masih dibayang-bayangi maut, semua kemenangan, sama seperti kekalahan, hanyalah sesuatu yang semu.


Jadi, apa itu kemenangan? Kemenangan sejati, bagi saya, justru adalah ketika manusia mau berjuang di jalan yang benar untuk meraih atau mewujudkan sesuatu demi sesuatu, sambil juga berperang melawan hawa nafsu buruknya, masa bodoh meski berujung kegagalan. Kemenangan adalah ketika manusia mau memaklumi dan memahami cara kerja kehidupan yang misterius, yang seringkali penuh kasih, tapi seringkali kejam pula. Kekalahan yang sesungguhnya adalah ketika manusia putus asa dan menyerah di saat ditimpa satu kegagalan. 

Dalam konteks Idul Fitri sebagai hari "kemenangan" melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan, kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika saya menyadari bahwa hawa nafsu yang buruk akan selalu berbiak di dalam diri saya dan saya bertekad untuk terus berjuang melawannya.

Kehidupan adalah medan pertempuran. Perayaan tinggal perayaan. Setelah ini, esok dan seterusnya, sampai ajal, kita akan selalu dihadapkan pada peperangan.


Selamat hari raya Idul Fitri, teman-teman, mari mati dengan tenang setelah semua perjuangan yang telah kita lalui.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAGIHAN KEBAIKAN YANG BELUM LUNAS

SURAT UNTUK PARA ORANG TUA YANG "DURHAKA" PADA ANAKNYA